Ancaman Deepfake dari Foto Selfie: 9 Langkah Penting untuk Mengamankan Diri Anda.
Kegemaran mengunggah foto selfie di media sosial kini berpotensi menjadi bumerang, sebab foto-foto tersebut dapat digunakan tanpa izin untuk membuat konten Deepfake. Deepfake, sebuah penyalahgunaan teknologi Kecerdasan Buatan (AI), merupakan ancaman digital serius yang digunakan untuk mencuri identitas, melanggar privasi, dan menyebarkan misinformasi.
Dilansir dari National Cybersecurity Alliance, teknologi ini memungkinkan penjahat membuat video dan audio palsu yang tampak sangat meyakinkan—seperti seseorang sedang berbicara padahal tidak. Kejahatan ini sangat diwaspadai karena dapat digunakan untuk penipuan, seperti berpura-pura menjadi nasabah untuk membobol bank.
Ancaman ini begitu serius sehingga di Eropa tengah diwacanakan perlindungan hukum bagi wajah manusia sebagai informasi biometrik dan data pribadi yang harus dijaga. Penting untuk disadari, bahwa Anda tidak harus menggunakan aplikasi AI untuk menjadi korban; deepfake justru sering kali mencomot foto, video, dan audio yang Anda bagikan di platform media sosial.
Berikut adalah 9 langkah penting yang dibagikan oleh Staysafeonline untuk melindungi diri Anda dari ancaman deepfake dan kejahatan siber lainnya:
Strategi Pertahanan Diri dari Ancaman Deepfake
- Waspada Saat Berbagi Informasi Online: Berhati-hatilah saat membagikan data personal. Batasi informasi pribadi, dan hindari mengunggah foto atau video resolusi tinggi di media sosial karena mudah dicuri untuk dijadikan bahan deepfake.
- Maksimalkan Pengaturan Privasi: Atur setting di media sosial dan platform digital lain agar hanya dapat dilihat oleh kalangan terbatas. Manfaatkan setiap opsi privasi yang ditawarkan untuk menentukan siapa saja yang bisa mengakses akun, foto, video, dan data sensitif Anda.
- Beri Watermark pada Foto dan Video: Pasang watermark pada konten yang Anda unggah secara online. Meskipun watermark dapat dihapus dengan AI, ini berfungsi sebagai lapisan pertahanan awal yang setidaknya dapat membuat penjahat beralih mencari target lain.
- Tingkatkan Pengetahuan tentang Deepfake dan AI: Terus pelajari tentang cara kerja deepfake dan perkembangan modusnya. Memahami ancaman ini sangat penting agar Anda dapat mengidentifikasi modus penipuan terbaru dan melindungi diri.
- Gunakan Multi-Factor Authentication (MFA): Tingkatkan keamanan akun Anda melampaui otentikasi dua faktor. Terapkan MFA dengan menambah lapisan verifikasi lain, seperti pemindaian wajah, kode yang dikirim ke smartphone, atau aplikasi otentikasi khusus. Ini mencegah akses ilegal ke akun Anda.
- Gunakan Password yang Kuat dan Unik: Hindari password yang mudah ditebak. Buat kata sandi yang panjang, kuat, dan unik—minimal 16 karakter. Gunakan password manager jika Anda khawatir lupa. Kebiasaan password lemah dapat membuka celah bagi peretasan data.
- Selalu Perbarui (Update) Software: Pastikan sistem operasi dan aplikasi di smartphone serta laptop Anda selalu dalam versi terbaru, terutama pembaruan keamanan. Software lama sering memiliki celah yang dapat dieksploitasi oleh peretas. Aktifkan fitur update otomatis.
- Waspada Jebakan Phishing: Jangan mudah terpancing oleh komunikasi digital (email, SMS, telepon, chat) yang berbau ancaman peretasan atau janji hadiah. Modus phishing ini sering digunakan untuk mencuri data pribadi. Ingat, "Pikirkan sebelum Anda mengklik!" (Think before you click!)
- Laporkan Konten Deepfake Berbahaya: Jika Anda menemukan konten deepfake yang berbahaya, segera laporkan ke platform terkait dan minta konten tersebut dihapus. Anda juga dapat melaporkannya ke layanan aduan konten pemerintah untuk pemblokiran. Selain itu, informasikan kepada keluarga dan teman untuk meningkatkan kewaspadaan kolektif.
Sumber :
https://cyberhub.id/tips-trik/foto-selfie-disalahgunakan-deepfake
