Bahaya di Balik QRIS Palsu: Penipu Incar Dana Pengguna di Kotak Amal Masjid dan Gerai Publik
Di tengah kemudahan transaksi digital menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), muncul ancaman baru yang meresahkan: penipuan QRIS palsu. Modus kejahatan ini semakin marak, menargetkan tempat-tempat umum seperti kotak amal masjid hingga gerai pembayaran di berbagai lokasi publik.
Para penipu memanfaatkan kelengahan dan kepercayaan masyarakat untuk mengarahkan dana sumbangan atau pembayaran ke rekening pribadi mereka, alih-alih ke tujuan yang sah. Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam setiap transaksi non-tunai.
Modus Operandi Penipuan QRIS Palsu
Menurut informasi yang beredar, termasuk ulasan dari sumber seperti QRIS Interactive, modus penipuan ini umumnya berjalan seperti ini:
-
Penggantian Kode QR: Penipu akan secara diam-diam mengganti kode QRIS asli yang terpasang di kotak amal masjid, tempat parkir, toko kecil, atau bahkan gerai pembayaran swalayan. Kode QRIS palsu yang mereka tempelkan akan mengarah ke rekening bank pribadi milik pelaku.
-
Memanfaatkan Ketergesaan dan Kepercayaan: Korban, yang terbiasa melakukan pembayaran atau donasi melalui QRIS, akan memindai kode tanpa curiga. Karena ini adalah tempat publik atau lembaga yang dianggap tepercaya (seperti masjid), tingkat kewaspadaan seringkali menurun.
-
Dana Masuk ke Rekening Penipu: Setelah dipindai dan dikonfirmasi, dana yang seharusnya masuk ke rekening tujuan yang benar (misalnya, rekening masjid atau pemilik gerai) justru akan masuk langsung ke rekening bank pelaku penipuan.
Mengapa Penipuan Ini Berbahaya?
-
Kerugian Finansial Langsung: Korban kehilangan uang yang seharusnya digunakan untuk tujuan baik atau pembayaran layanan.
-
Merusak Kepercayaan Publik: Insiden ini dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan QRIS dan sistem pembayaran digital secara keseluruhan, padahal QRIS sendiri aman dan diawasi Bank Indonesia.
-
Merugikan Pihak yang Sah: Masjid, UMKM, atau gerai yang menjadi target akan kehilangan pendapatan atau donasi yang seharusnya mereka terima.
Bagaimana Cara Melindungi Diri dari QRIS Palsu?
Pencegahan adalah kunci. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk menghindari menjadi korban penipuan QRIS palsu:
-
Periksa Detail Penerima: Setelah memindai kode QRIS, aplikasi pembayaran Anda akan menampilkan nama penerima. Pastikan nama penerima tersebut sesuai dan benar (misalnya, "Dewan Kemakmuran Masjid [Nama Masjid]" atau "PT [Nama Perusahaan]"). Jika nama yang muncul adalah nama pribadi atau nama yang tidak dikenal, jangan lanjutkan transaksi.
-
Perhatikan Tampilan Kode QR: Jika kode QRIS terlihat mencurigakan (misalnya, ditempel secara asal-asalan di atas kode asli, terlihat lusuh atau berbeda kualitasnya), berhati-hatilah.
-
Konfirmasi Langsung: Jika ragu, tanyakan langsung kepada petugas atau pengelola tempat tersebut mengenai keabsahan kode QRIS yang terpasang.
-
Laporkan Jika Mencurigakan: Jika Anda menemukan kode QRIS yang dicurigai palsu atau telah menjadi korban penipuan, segera laporkan kepada pihak berwenang (polisi) dan bank terkait untuk tindakan lebih lanjut.
-
Edukasi Masyarakat: Bantu sebarkan informasi ini kepada keluarga, teman, dan komunitas Anda agar lebih banyak orang yang waspada terhadap modus penipuan QRIS palsu.
Penipuan QRIS palsu merupakan pengingat bahwa kejahatan siber terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Dengan kewaspadaan tinggi dan pemahaman yang baik tentang cara kerja pembayaran digital, kita bisa bersama-sama melawan modus kejahatan ini.
