Menelisik Evolusi Kejahatan Siber, Momen Genting untuk Meningkatkan Ketahanan Digital

Menelisik Evolusi Kejahatan Siber, Momen Genting untuk Meningkatkan Ketahanan Digital

Menelisik Evolusi Kejahatan Siber, Momen Genting untuk Meningkatkan Ketahanan Digital

Kejahatan siber atau cybercrime terus mengalami evolusi, baik dari segi teknik, teknologi, hingga dampaknya. 

Serangan siber tidak lagi memandang target, siapapun bisa menjadi korban selanjutnya, baik institusi besar maupun individu.


Pemahaman terhadap pola-pola kejahatan siber dan tren yang berkembang merupakan langkah dasar untuk mencegah terjadinya serangan siber.


Baca Juga: Human Error Jadi Ancaman Tersembunyi di Balik Teknologi Keamanan Siber


Jenis-jenis Pola Kejahatan Siber



1. Phishing

Teknik manipulasi di mana pelaku menggunakan email atau situs palsu untuk menipu korban agar menyerahkan informasi sensitif seperti kata sandi dan data kartu kredit.


2. Ransomware

Jenis malware yang mengenkripsi data korban dan menuntut tebusan agar data dapat dipulihkan.


3. Malware

Perangkat lunak berbahaya yang mencakup virus, worm, dan trojan yang dapat merusak sistem atau mencuri data.


4. Denial-of-Service (DoS)

Membanjiri sistem dengan lalu lintas berlebih hingga tidak dapat diakses oleh pengguna sah.


5. Peretasan (Hacking)

Akses ilegal terhadap sistem atau jaringan komputer.


6. Social Engineering

Manipulasi psikologis terhadap individu agar secara tidak sadar memberikan akses kepada penyerang.


7. Pencurian Identitas

Penggunaan data pribadi orang lain untuk melakukan tindakan kriminal seperti membuka rekening palsu.


8. Perundungan dan Pelecehan Siber

Penggunaan platform digital untuk mengintimidasi atau melecehkan individu.


Selain itu, terdapat beberapa tren baru kejahatan siber lainnya yang makin canggih. Misalnya saja serangan berbasis AI, Cybercrime-as-a-Service (CaaS), hingga menargetkan identitas pribadi.


Baca Juga: Waspadai VanHelsing Ransomware, Ancaman Siber Baru yang Makin Canggih


Dampak Serius atas Serangan Siber




Data menunjukkan biaya kejahatan siber secara global diperkirakan mencapai $10,5 triliun pada tahun 2025. Sementara itu, pelaku kejahatan siber diperkirakan memperoleh $1,5 triliun dari kegiatan ilegal ini. 


Di Amerika Serikat, biaya tertinggi akibat pelanggaran data pada 2023 mencapai $5,09 juta, dan kerugian akibat kejahatan kripto diperkirakan menembus $30 miliar setiap tahun pada 2025. 


Di sektor teknologi, 80% serangan siber merupakan serangan phishing. Waktu yang dihabiskan untuk menangani kejahatan siber secara global mencapai 2,7 miliar jam, dan pada tahun 2031, kerugian akibat ransomware diproyeksikan menyentuh angka $264 miliar per tahun.


Untuk mengurangi risiko kejahatan siber, individu perlu meningkatkan kemampuannya. VELSICURO-CYBER RANGES™ siap membantu Anda. Melalui pelatihan "MALWARE ANALYSIS", "INTRODUCTION TO PHISHING", dan skenario lainnya oleh VELSICURO-CYBER RANGES™, Anda akan mampu mengenali, mencegah, dan mengatasi serangan-serangan siber.


Mengapa VELSICURO-CYBER RANGES™?
✔️ Hands-on Simulation atau latihan langsung dengan skenario serangan dunia nyata
✔️ Cyberdrill yang terstruktur dan intensif
✔️ Memiliki 900+ skenario ancaman siber
✔️ Bimbingan pakar tersertifikasi


Gabung Sekarang – Investasi Tepat untuk Keamanan Jangka Panjang!


IT'S TIME!!
INDONESIA PRIDE!!
"Merah Putih" CYBER DEFENDER
SEE THE DIFFERENT, EXPECT THE BEST!!
TINGKATKAN KEMAMPUAN CYBER ANDA!
Mari bersama VELSICURO-CYBER RANGES™, kita wujudkan Generasi Emas Indonesia di era digital!


Hubungi VelSicuro hari ini:
🌐 www.cyberranges.velsicuro.com
✉️ hub@velsicuro.co.id
☎️ 0878 9090 8898